Sharing
Informasi Blog- Assalamualaikum .... Maaf nih kawan-kawan saya baru sempet posting
lagi,soalnya lagi sibuk ngerjain tugas sekolah :)
Pada
kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu nih menganai hal yang sedang populer
yaitu LGBT(Lesbian Gay Bisexual Transgender) Oke disini saya akan membahas
tentang Cara Mencegah LGBT Menurut Islam
Perilaku menyimpang dari Lesbian-Gay-Biseksual-Transgender (LGBT), merupakan gaya hidup Barat yang diadopsi di negeri-negeri muslim.
Sosialisasi dilakukan dengan gencar melalui media masa. Kerusakan moral
ini sudah merambah ke berbagai kalangan.
Bukan
saja memasuki kalangan kelas atas, tapi sudah sampai kelas bawah. Bukan
hanya ada di kota-kota besar, tetapi sudah masuk sampai pelosok pedesaan
terpencil. Target akhirnya adalah dibolehkannya terjadi perkawinan sesama
jenis. Na’udzu billahi min dzalik!!!
Virus LGBT ini sangat berbahaya dan mengancam generasi muda muslim. Apalagi diduga perilaku menyimpang ini sudah mulai terlihat pada usia dua tahun dan semakin menguat menjelang remaja. Bagaimana jadinya penyebaran Islam dan nasib umat, kalau para pemudanya sudah banyak yang terjerumus dalam perilaku LGBT?
Oleh karena itu, para orangtua harus segera bertindak cepat dan tegas. Ajarkan dan terapkanlah syariat Islam dalam mendidik anak-anaknya sejak dini. Sehingga kita bisa mencegah penularan virus LGBT dan mematikannya!
Berikut cara-cara mencegah virus LGBT :
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah saw telah melaknat seorang pria yang berpakaian menyerupai pakaian wanita dan melaknat seorang wanita yang berpakaian menyerupai pakaian pria.
Ibn Malykah juga menyatakan: Pernah dikatakan kepada Aisyah ra: “Sesungguhnya ada seorang wanita yang mengenakan terompah”. Aisyah berkata: “Rasulullah telah melaknat wanita yang menyerupai pria”.
Tingkah laku lelaki dan wanita
Abdullah bin Amr bertutur bahwa Rasul bersabda: “Bukan termasuk golongan kami wanita yang menyerupai pria”.
Ibn Abbas bertutur: “Rasulullah telah melaknat pria yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai pria”. Rasulullah bersabda: “Keluarkanlah oleh kalian para wanita yang menyerupai pria dari rumah-rumah kalian. Rasulullah lantas mengeluarkan seseorang dan Umar pun mengeluarkan seseorang”.
Sikap tomboy bagi seorang wanita atau sikap lebay lemah gemulai bagi seorang pria sangat dilarang dalam Islam.
Rasulullah saw bersabda: “Seseorang dilihat dari siapa temannya”. Orangtua harus memperhatikan siapa yang menjadi teman dari anaknya. Bagaimana akhlaqnya, keluarganya, agamanya, dll. Kalau temannya baik, maka anak itu menjadi baik. Kalau temannya buruk perangainya, maka seorang anak bisa tertular keburukannya.
Orangtua bisa mencarikan teman yang baik buat anaknya, dengan memperkenalkan dan mendekatkan anaknya dalam suatu kegiatan yang positif dengan anak teman yang sudah dikenalnya sebagai orang yang baik agamanya.
Dalam hadits: “Jika seseorang yang berkumpul dalam suatu tempat, maka dia termasuk golongan orang-orang tersebut”. Kalau berkumpul di tempat kajian ke-Islaman, maka dianggap sebagai golongan orang-orang yang mengkaji Islam meskipun belum berniat untuk mengkaji Islam. Kalau bergabung dengan kaum gay/lesbian, maka dianggap sebagai gay/lesbian meskipun dia tidak mau menjadi gay/lesbian.
Remaja jangan berprinsip “yang penting asal gaul”. Tidak peduli dengan siapa saja dia bergaul. Dianggapnya, bergaul bebas dengan berbagai kalangan adalah suatu kebaikan. Disinilah peran orangtua agar dapat membimbing anak untuk selektif dalam memilih teman.
Ghodhul Bashor (Menundukkan Pandangan) Islam telah memerintahkan kepada pria dan wanita agar menundukkan pandangannya serta memelihara kemaluannya (QS An Nur: 30-31). Fadhl ibn Abbas pernah memboncengi Rasulullah saw. Tiba-tiba datanglah Khuts’amiyah bertanya kepada nabi. Fadhl memandang wanita tersebut dan si itu wanita pun memandangnya. Kemudian Rasulullah saw memalingkan wajah Fadhl dari wanita itu. Ibn Abbas lalu berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, mengapa anda menundukkan leher keponakan anda ini? Rasulullah saw menjawab: “Aku melihat seorang pemuda dengan seorang pemudi yang tidak aman dari gangguan syetan”.
Menahan pandangan dari setiap pria ataupun wanita merupakan tindakan pemeliharaan diri yang hakiki bagi mereka masing-masing. Sebab, mata merupakan sarana praktis kearah perbuatan yang terlarang.
Pergaulan Bebas
Islam melarang pergaulan bebas. Pria dan wanita dilarang berkhalwat, yaitu berdua-duaan di suatu tempat yang tidak memberikan kemungkinan orang lain untuk bergabung dengan keduanya, kecuali dengan ijin keduanya. Jadi, pacaran itu dilarang. Karena aktivitas utama pacaran adalah berkhalwat. Target berkhalwat hanya satu, yaitu melampiaskan nafsu seksual.
Ketika wanita dan pria gampang melakukan pergaulan bebas, maka akan sampai pada titik jenuh dimana timbul kebosanan antar lawan jenis. Akhirnya beralihlah mereka kepada pelampiasan seksual terhadap sesama jenis.
Pisahkan tempat tidur
Rasulullah saw bersabda: …”pisahkanlah tempat tidur mereka ketika berumur 10 tahun…”. Islam mengajarkan tentang tindakan preventif ketika menjelang usia balligh agar dipisahkan tempat tidur kakak-beradik yang berlainan jenis.
Jenis Pekerjaan Pria dan Wanita
Jenis pekerjaan pria dan wanita disesuaikan dengan tanggung jawab pria dan wanita dalam syariat, ataupun tabiat khusus dari pria dan wanita. Pria dalam keluarga bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga yang berkewajiban memberikan nafkah, dan lebih banyak berada di luar rumah. Anak lelaki harus diajarkan pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan kekuatan mental lebih kuat. Sedangkan wanita bertanggung jawab menjadi istri dan ibu. Anak perempuan harus diajarkan pekerjaan seorang istri dan ibu. Dan hukum asal wanita adalah berada di dalam rumah.
Selain itu, Islam melarang pria dan wanita melakukan amal perbuatan yang membahayakan akhlak atau yang dapat merusak jamaah Islam. Jadi seorang pria atau wanita dilarang melakukan pekerjaan yang hanya menonjolkan aspek sensualitas kelelakian atau kewanitaannya.
Daripada sekolah (SMP/SMA) menjadi ajang pacaran, lebih baik dibuat kebijakan tidak mempersulit remaja yang sudah menikah untuk bersekolah. Mestinya remaja yang sedang bersekolah ketahuan pacaran, ditangkap, diberi peringatan, dan jalan terakhir dikeluarkan.
Shaum dilakukan untuk meningkatkan keimanan remaja, sehingga mampu mengendalikan nafsu seksual.
Orangtua harus berperan aktif untuk meyeleksi tontonan dan bacaan anak, agar anak tidak didominasi oleh naluri seksual.
Virus LGBT ini sangat berbahaya dan mengancam generasi muda muslim. Apalagi diduga perilaku menyimpang ini sudah mulai terlihat pada usia dua tahun dan semakin menguat menjelang remaja. Bagaimana jadinya penyebaran Islam dan nasib umat, kalau para pemudanya sudah banyak yang terjerumus dalam perilaku LGBT?
Oleh karena itu, para orangtua harus segera bertindak cepat dan tegas. Ajarkan dan terapkanlah syariat Islam dalam mendidik anak-anaknya sejak dini. Sehingga kita bisa mencegah penularan virus LGBT dan mematikannya!
Berikut cara-cara mencegah virus LGBT :
- Pakaian yang menutup aurat
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah saw telah melaknat seorang pria yang berpakaian menyerupai pakaian wanita dan melaknat seorang wanita yang berpakaian menyerupai pakaian pria.
Ibn Malykah juga menyatakan: Pernah dikatakan kepada Aisyah ra: “Sesungguhnya ada seorang wanita yang mengenakan terompah”. Aisyah berkata: “Rasulullah telah melaknat wanita yang menyerupai pria”.
Tingkah laku lelaki dan wanita
Abdullah bin Amr bertutur bahwa Rasul bersabda: “Bukan termasuk golongan kami wanita yang menyerupai pria”.
Ibn Abbas bertutur: “Rasulullah telah melaknat pria yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai pria”. Rasulullah bersabda: “Keluarkanlah oleh kalian para wanita yang menyerupai pria dari rumah-rumah kalian. Rasulullah lantas mengeluarkan seseorang dan Umar pun mengeluarkan seseorang”.
Sikap tomboy bagi seorang wanita atau sikap lebay lemah gemulai bagi seorang pria sangat dilarang dalam Islam.
- Teman Pergaulan
Rasulullah saw bersabda: “Seseorang dilihat dari siapa temannya”. Orangtua harus memperhatikan siapa yang menjadi teman dari anaknya. Bagaimana akhlaqnya, keluarganya, agamanya, dll. Kalau temannya baik, maka anak itu menjadi baik. Kalau temannya buruk perangainya, maka seorang anak bisa tertular keburukannya.
Orangtua bisa mencarikan teman yang baik buat anaknya, dengan memperkenalkan dan mendekatkan anaknya dalam suatu kegiatan yang positif dengan anak teman yang sudah dikenalnya sebagai orang yang baik agamanya.
Dalam hadits: “Jika seseorang yang berkumpul dalam suatu tempat, maka dia termasuk golongan orang-orang tersebut”. Kalau berkumpul di tempat kajian ke-Islaman, maka dianggap sebagai golongan orang-orang yang mengkaji Islam meskipun belum berniat untuk mengkaji Islam. Kalau bergabung dengan kaum gay/lesbian, maka dianggap sebagai gay/lesbian meskipun dia tidak mau menjadi gay/lesbian.
Remaja jangan berprinsip “yang penting asal gaul”. Tidak peduli dengan siapa saja dia bergaul. Dianggapnya, bergaul bebas dengan berbagai kalangan adalah suatu kebaikan. Disinilah peran orangtua agar dapat membimbing anak untuk selektif dalam memilih teman.
Ghodhul Bashor (Menundukkan Pandangan) Islam telah memerintahkan kepada pria dan wanita agar menundukkan pandangannya serta memelihara kemaluannya (QS An Nur: 30-31). Fadhl ibn Abbas pernah memboncengi Rasulullah saw. Tiba-tiba datanglah Khuts’amiyah bertanya kepada nabi. Fadhl memandang wanita tersebut dan si itu wanita pun memandangnya. Kemudian Rasulullah saw memalingkan wajah Fadhl dari wanita itu. Ibn Abbas lalu berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, mengapa anda menundukkan leher keponakan anda ini? Rasulullah saw menjawab: “Aku melihat seorang pemuda dengan seorang pemudi yang tidak aman dari gangguan syetan”.
Menahan pandangan dari setiap pria ataupun wanita merupakan tindakan pemeliharaan diri yang hakiki bagi mereka masing-masing. Sebab, mata merupakan sarana praktis kearah perbuatan yang terlarang.
Pergaulan Bebas
Islam melarang pergaulan bebas. Pria dan wanita dilarang berkhalwat, yaitu berdua-duaan di suatu tempat yang tidak memberikan kemungkinan orang lain untuk bergabung dengan keduanya, kecuali dengan ijin keduanya. Jadi, pacaran itu dilarang. Karena aktivitas utama pacaran adalah berkhalwat. Target berkhalwat hanya satu, yaitu melampiaskan nafsu seksual.
Ketika wanita dan pria gampang melakukan pergaulan bebas, maka akan sampai pada titik jenuh dimana timbul kebosanan antar lawan jenis. Akhirnya beralihlah mereka kepada pelampiasan seksual terhadap sesama jenis.
Pisahkan tempat tidur
Rasulullah saw bersabda: …”pisahkanlah tempat tidur mereka ketika berumur 10 tahun…”. Islam mengajarkan tentang tindakan preventif ketika menjelang usia balligh agar dipisahkan tempat tidur kakak-beradik yang berlainan jenis.
Jenis Pekerjaan Pria dan Wanita
Jenis pekerjaan pria dan wanita disesuaikan dengan tanggung jawab pria dan wanita dalam syariat, ataupun tabiat khusus dari pria dan wanita. Pria dalam keluarga bertanggung jawab sebagai kepala rumah tangga yang berkewajiban memberikan nafkah, dan lebih banyak berada di luar rumah. Anak lelaki harus diajarkan pekerjaan yang membutuhkan tenaga dan kekuatan mental lebih kuat. Sedangkan wanita bertanggung jawab menjadi istri dan ibu. Anak perempuan harus diajarkan pekerjaan seorang istri dan ibu. Dan hukum asal wanita adalah berada di dalam rumah.
Selain itu, Islam melarang pria dan wanita melakukan amal perbuatan yang membahayakan akhlak atau yang dapat merusak jamaah Islam. Jadi seorang pria atau wanita dilarang melakukan pekerjaan yang hanya menonjolkan aspek sensualitas kelelakian atau kewanitaannya.
- Permudah Pernikahan
Daripada sekolah (SMP/SMA) menjadi ajang pacaran, lebih baik dibuat kebijakan tidak mempersulit remaja yang sudah menikah untuk bersekolah. Mestinya remaja yang sedang bersekolah ketahuan pacaran, ditangkap, diberi peringatan, dan jalan terakhir dikeluarkan.
- Puasa Sunnah
Shaum dilakukan untuk meningkatkan keimanan remaja, sehingga mampu mengendalikan nafsu seksual.
- Selektif Memilih Tontonan dan Bacaan
Orangtua harus berperan aktif untuk meyeleksi tontonan dan bacaan anak, agar anak tidak didominasi oleh naluri seksual.
- Keluarga harmonis
- Kepedulian terhadap lingkungan
Oke semoga bermanfaat bagi anda yang sudah membaca Artikel di
atas,Terimkasih :)
kuatkan iman yang pasti gan, untuk selalu pada jalan yang benar. Pasti LGBT menjauh
ReplyDeleteyang paling penting rajin istigfar mas, makasih infonya
ReplyDelete